Abstrak
Foam Bitumen Sebagai Solusi Perbaikan Jalan untuk Mewujudkan Kota Cilacap sebagai
Kota Industri yang Unggul
Oleh: Dhany Pangestu
Pada
tahun 2011 hampir 90% jalan kabupaten di kota industri Cilacap, Jawa Tengah rusak. Bahkan dari sekitar 1.010
km panjang ruas jalan di wilayah tersebut, lebih dari 50% kondisinya rusak parah. Kerusakan terjadi akibat
tingginya angkutan barang dari truk-truk pengangkut hasil industri seperti
semen, BBM dan batu bara yang keluar masuk wilayah Cilacap. Padahal mayoritas
jalan di Cilacap merupakan jalan kelas III, tetapi dilewati oleh kendaraan
besar industri. Hal ini juga merusak jalan yang menuju tempat wisata seperti ke
pantai Teluk Penyu. Ditambah lagi saat ini Cilacap sedang membangun PLTU 2
Cilacap yang terletak di Kecamatan Adipala yang merupakan PLTU terbesar di Jawa
Tengah dan akan menyuplai listrik Jawa dan Bali. Sehingga diprediksi jalan di
Cilacap akan mengalami kerusakan pada tahun-tahun berikutnya apabila tidak
segera dilakukan penanganan serius. Salah satu metode perbaikan jalan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah Foam bitumen. Harapannya dengan solusi ini jalan di Cilacap bisa kembali
digunakan untuk mendukung kemajuan perekonomian daerah dan nasional. Foam bitumen adalah perbaikan jalan dengan cara daur ulang lapis perkerasan lama
dengan aspal busa. Model ini merupakan salah satu sistem daur ulang campuran
dingin yang dapat digunakan sebagai alternatif penanganan rehabilitasi dan
rekonstruksi jalan. Keuntungan menggunakan teknologi ini yaitu dapat mengurangi
penggunaan agregat baru dan mencegah penambahan tinggi perkerasan terhadap
fasilitas jalan lainnya. Proses pengerjaan pun bisa dilakukan di sentral (in plant) atau di tempat (in place). Teknologi foam bitumen mempunyai nilai ekonomis
dan menghemat energi. Campuran foam
bitumen yaitu udara, air dan bitumen yang dicampur dengan komposisi tertentu. Foam bitumen dihasilkan dengan cara
menginjeksikan air ke aspal panas di dalam foaming
chamber. Agar material yang distabilisasi memiliki workabilitas dan retained strength yang tinggi, maka penggunaan foam bitumen harus diikuti dengan penambahan filler aktif (semen/kapur) pada material yang akan distabilisasi.
Agar proses pelapisan bisa baik, foam
bitumen harus dipastikan dalam kondisi encer. karena pada proses pembuatan foam bitumen digunakan air. Energi panas dari
bitumen akan diserap oleh partikel air dan memanaskannya hingga mencapai titik
didih 100oC, agar temperatur bitumen menurun. Oleh sebab itu,
untuk menghasilkan foam bitumen
dengan sifat yang memuaskan, temperatur pemanasan bitumen sebelum dilakukan
proses pembusaan harus lebih tinggi dari 1600o C. Sehingga dengan
solusi ini dapat mendukung program pemerintah Jawa Tengah yang pada tahun 2014
dicanangkan Jawa Tengah sebagai tahun infrastruktur. Serta mempermudah Bina
Marga yang menjadi ujung tombak pembangunan yang harus fokus pada penanganan
darurat.
Kata
kunci: aspal, foam bitumen, jalan, kerusakan, perbaikan
Inspied bangeeet
BalasHapusmakasih hee
Hapus